您的当前位置:首页 > 休闲 > Apakah Nyamuk Wolbachia Bisa Picu Penyakit pada Manusia? 正文
时间:2025-06-01 03:37:01 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Bakteri wolbachiayang dimasukkan ke nyamuk untuk mengatasi demam berdarah d quickq怎么付费
Bakteri wolbachiayang dimasukkan ke nyamuk untuk mengatasi demam berdarah dengue (DBD) kini tengah menjadi polemik.
Banyak orang khawatir wolbachia bisa masuk dan berkembang di tubuh manusia ketika digigit nyamuk yang mengandung bakteri itu. Lantas, benarkah wolbachia bisa hidup di tubuh manusia?
Peneliti utama riset nyamuk ber-wolbachia di Yogyakarta, Adi Untarini memastikan bakteri tersebut tak bisa hidup di tubuh manusia. Kata dia, wolbachia hanya bisa hidup di sel-sel serangga, salah satunya pada nyamuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Jadi kalau digigit dia tidak akan menular, tidak bisa. Hanya menular saat terjadi perkawinan antar serangga," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Uut menyebut bakteri wolbachia ini diyakini bisa menghambat penularan demam berdarah hingga lebih dari 50 persen.
Bahkan di beberapa negara yang juga melakukan riset tentang bakteri ini, bukan cuma demam berdarah penyakit lain juga bisa ditekan penularannya.
"Jadi percobaan di Niteroi yang ada di Brazil, bukan hanya demam berdarah. Virus zika dan chikungunya juga penularannya bisa ditekan setelah nyamuk ber-wolbachia ini disebar," kata dia.
Kementerian Kesehatan juga memastikan penyebaran nyamuk ber-wolbachia akan terus dilakukan di Indonesia demi menekan penularan demam berdarah.
Dalam waktu dekat, nyamuk ini akan disebar di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, hingga Kupang.
Kemenkes juga memastikan penyebaran nyamuk ini bukan sebagai bentuk percobaan. Mereka menyebut manusia bukan kelinci percobaan untuk melihat efektivitas nyamuk ber-wolbachia dalam menanggulangi demam berdarah.
"Wolbachia adalah bakteri alamiah pada serangga. Tentunya ini juga ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain," kata Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes, Ngabila Salama.
(tst/pua)Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Umat Beragama2025-06-01 03:15
FOTO: Kontes Menara Manusia Terbesar di Spanyol Pukau Ribuan Penonton2025-06-01 03:01
INTIP: Daftar Sayuran Tinggi Kalsium, Teman Sehat saat Menua2025-06-01 02:50
Ikuti Tips Makan Nasi Putih Ini, Dijamin Gula Darah Tak Bakal Melonjak2025-06-01 02:46
Store Zara di Tunisia Diserbu Pengunjuk Rasa Pro2025-06-01 02:25
Cecar ART Ferdy Sambo soal Punya Akses Lihat CCTV, JPU: Kalau Bu Putri Lagi Ngapa2025-06-01 02:21
Bawaslu Pastikan Disabilitas yang Punya Hak Pilih Jadi Prioritas di TPS2025-06-01 02:14
Dewi Perssik Kurang Enak Badan, Mediasi dengan Haters Ditunda2025-06-01 01:55
Self Sabotage, Saat Manusia Terbiasa 'Merusak' Hidup Sendiri2025-06-01 01:41
Bagasi Hilang di Bandara, Ini yang Harus Kamu Lakukan2025-06-01 01:36
Ferdinand Hutahaean Kritisi Pelaksanaan Formula E: Panitia Jangan Banyak Beretorika2025-06-01 03:35
Wall Street Stagnan, Investor Soroti Turunnya Peringkat Kredit Pemerintah AS2025-06-01 03:09
Anies Baswedan Soroti Nasib Jurnalis, Janji Diskusi dengan PWI dan Dewan Pers2025-06-01 02:53
Mengingat Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Era Jokowi2025-06-01 02:40
Keseruan Jakarta X Beauty 2023, Diskon sampai Flash Sale Gila2025-06-01 02:39
Awal Cerita Kesuksesan CEO BYD, Beli Perusahaan yang Mau Dilikuidasi2025-06-01 02:08
Satgas Pangan Polri Ungkap Faktor Penyebab Melonjaknya Harga Beras2025-06-01 02:08
Pengamat: Penindakan Lahan HGU Harus Dilakukan secara Transparan2025-06-01 01:55
Informasi Prakiraan Curah Hujan di Wilayah Indonesia 222025-06-01 01:54
Utang Jadi Sorotan, Dolar Melemah Usai Penurunan Peringkat Kredit AS2025-06-01 01:40